Sabtu, 23 Maret 2024, Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri, mengadakan kegiatan Review Kurikulum Program Studi. Kegiatan dengan narasumber Ketua Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia (APTFI), Prof. Dr. Yandi Syukri, S.Si., M.Si yang dihadiri 18 orang dan bertempat di ruang smart class ini berjalan dengan lancar. Acara dimulai dengan dengan Pembukaan dan Registrasi yang dipandu oleh MC, kemudian Melantunkan Sholawat Al-Fatih, menyanyikan lagu wajib Indonesia Raya, Mars Subhanul Wathon lalu dilanjutkan dengan sambutan-sambutan, do’a, acara inti dan penutup.
Acara inti dimulai penyampaian kurikulum Program Studi Farmasi oleh Ketua Program Studi S1 Farmasi, Ibu apt.Titi Agni Hutahaen, M.Farm.Klin.
Dalam pemaparannya, Ibu Titi menyampaikan bahwa kurikulum dikembangkan berdasarkan visi prodi yang mengacu pada visi fakultas dan universitas, dengan kekhususan pada bidang farmasi klinik dan industri.
“Penyusunan kurikulum dimulai dari penentuan profil lulusan, lalu penentuan capaian pembelajaran lulusan, penentuan bahan kajian dan sebaran mata kuliah sesuai bahan kajian” tambah Ibu Titi Agni Hutahaen,M.Farm.Klin.
Acara dilanjutkan proses review oleh Prof. Dr. Yandi Syukri, S.Si., M.Si., beliau secara sistematis dan interaktif memberikan masukan terkait kurikulum program studi Farmasi UNUGIRI,
“Saat ini, penyusunan kurikulum sarjana sudah harus tersinkron dengan kurikulum profesi, sehingga bisa sekali jalan dengan pembukaan profesi. Untuk itu, sangat diperlukan upaya peningkatan, khususnya di bidang SDM” jeas Prof. Yandi di awal acara.
“Dokumen kurikulum program studi telah baik, namun jikalau menghendaki kekhususan dalam bidang farmasi klinis dan komunitas, perlu ditambahkan kekhasan dari klinik atau komunitas yang dimaksud, akan lebih baik juga jika disesuaikan dengan standar kompetensi yang baru” lanjut Prof. Yandi
Kegiatan review dilanjutkan dengan pemetaan bahan kajian dan mata kuliah yang disesuaikan dengan standar kompetensi sarjana farmasi dengan beberapa masukan terkait mata kuliah yang mungkin perlu dihilangkan, digabungkan dan ditambahkan. Prof. Yandi juga menyebutkan kalau Program Studi Farmasi boleh mengikuti Program MBKM (Merdeka Belajar-Kampus Merdeka) baik Internal maupun Eksternal, tentunya nanti bisa ditambahkan mata kuliah yang bisa direkognisi untuk setiap program MBKMnya, misalnya menambahkan materi literasi digital untuk rekognisi mahasiswa yang mengikuti program kampus mengajar.
Diskusi panjang terkait kurikulum diakhiri dengan tambahan pesan terkait kurikulum yang baik, akan mendukung proses reakreditasi, selain SDM yang berkualitas. Setelah diskusi, acara ditutup dengan pemberian sertifikat dan foto bersama.
Penulis : Ria Indah Kusuma Pitaloka, M.Farm
Editor : Romadhiyana Kisno Saputri
Upload : Luluk Ul Magnun